Foto/Istimewa  

nusakini.com - Sekitar 35 ribu petani, nelayan dan peneliti berkumpul di Aceh, Jumat (5/5/2017) Hajatan besar Pekan Nasional (Penas) ke-15 ini digelar Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KNTA). Agenda rutin tiga tahunan ini, merupakan wadah pertemuan mencari solusi antara petani dan pemerintah.

Menurut Ketua KTNA Winarno Tohir, rencananya pihaknya akan temu wicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta delapan menteri pada kabinet kerja, selama Penas.

"Jadi petani, petani hutan, dan nelayan berprestasi bertemu selama kembali dalam tiga sampai empat tahun dalam rangka Penas. Ada pembicaraan tujuh bidang dan 35 kegiatan. Di antara lain di sini ada temu teknologi, temu wicara dengan dengan delapan menteri dan satu DPR Komisi IV," kata Winarno di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Aceh, Jumat (5/5/2017).

Dalam Penas ini, kata Winarno, petani dan nelayan diharapkan bisa menemukan solusi dari pemerintah agar mandiri. “Harapannya kami para petani ke arah kemandirian dengan teknologi," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan membicarakan pasar lelang kepada pemerintah. Menurutnya, selama ini petani menjadi pihak yang rugi karena tidak bisa menentukan harga dari hasil produksinya. Sementara, petani sebagai produsen paling atas, harus menerima semua risiko atas produksinya.

Pasar lelang ini juga sangat penting karena selama ini petani selalu bermasalah dalam hasil. Seharusnya kami yang produksi kami yang menentukan harga. Tapi ini malah pembeli yang tentukan harga," kata dia.

Mengenai kegiatan Penas ini, Winarno menilai cukup memberikan manfaat kepada petani dan pemerintah. Sebab, dengan adanya kegiatan ini, petani bisa menyampaikan permasalahannya secara kumulatif, sedangkan pemerintah akan mencari solusinya.

"Pertama kami sudah meningkatkan produktivitas per hektare. Baik itu komuditas padi, jagung dan juga kita meningkatkan produksi daging. Kalaupun kurang tapi kekurangannya tidak bertambah banyak," pungkasnya. (p/mk)